Minggu, 31 Mei 2015

Test Ride Motor YAMAHA YSF-R250

Jakarta - Demi memenuhi dahaga pembaca akan rasa penasaran pada Yamaha YZF-R25, kali ini lanjut first ride yang dibubuhi perjuangan. Lantaran unit yang dibikin belum banyak, sesi ini mesti berbagi waktu dengan kru production house yang sedang mengambil gambar materi iklan di kawasan SCBD, Jakarta. 

Datang saat matahari masih memancarkan sinarnya, baru dapat kesempatan saat lampu-lampu gedung di seputaran kawasan bisnis itu menyala. Tapi enggak masalah, yang penting ada kesempatan untuk menggebernya!



Jarum dari angka 8.000 rpm langsung melejit hingga 13.000 rpm dan kalau dilanjutkan akan merambat menyentuh limiter di 14.000 rpm 
 
Kunci di tangan, langsung deh kita ngegas baby M1 untuk pertama kalinya. Jok yang berbusa cukup empuk enak diduduki, tangkinya yang sempit pas dijepit paha. Saat duduk, motor terasa pendek, kaki tester berpostur 173 cm 65 kg jadi sedikit nekuk, karena suspensi langsung amblas.

Sudut setang sedikit menekuk ke belakang, namun terbilang datar. Tombol-tombol sakelar persis punya Byson. Posisi setang cukup tinggi, lebih tinggi dari R15. Dipadu jok rendah hasilnya posisi duduk lebih santai, badan cukup tegak.



Setang jepit nempel di suspensi 41 mm

Langsung nyalakan mesin, saat stasioner suara cukup senyap, cuma kalau digeber ada suara unik, seperti ketukan tapi tak terlalu mengganggu. Tuas kopling sangat ringan, sedang tuas gigi cukup empuk, rasanya mirip memindahkan gigi di Byson.

Tarikan awal biasa saja, khas mesin 2 silinder segaris dengan komposisi piston overbore (60 x 44,1 mm), tapi sedikit lebih berisi dari Kawasaki Ninja 250FI. Namun, begitu takometer menyentuh angka 8.000 rpm, motor dengan throttle body 32 mm ini mantep banget! Kalau kata anak balap atasnya ‘jahat banget’!



Raungan mesin maknyus, cuma sedikit getar di rpm menengah.
Predator headlight, sangar dan nyalanya terang
 
Jarum dari angka 8.000 rpm langsung melejit hingga 13.000 rpm dan kalau dilanjutkan akan merambat menyentuh limiter di 14.000 rpm. Makin bikin adrenalin naik karena diiringi raungan knalpot yang merdu. Ah...

Makin asyik di kecepatan tinggi konsentrasi tak perlu terpecah melihat takometer, karena ada shiftlight yang bisa diatur nyalanya, mau mulai di rpm berapa termasuk matinya. Oh iya panel indikatornya punya proporsi yang pas, mana yang penting seperti takometer, gear position dan spidometer dibikin lebih besar, sedang info pendukung lainnya kecil saja.



Main-main ah… Angkat sedikit roda depan
Eits jangan terlewat artikel berikutnya, karena akan dilanjut membahas handling, pengukuran akselerasi, top speed termasuk konsumsi bensin dari motor yang dijual Rp 53 juta ini!  

Sumber: (motor.otomotifnet.com)

Baca Juga

0 komentar:

Posting Komentar


iklan

 

Copyright © Informasi Otomotif. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com