Jumat, 13 Maret 2015

Komunitas Haflinger Steyr Daimler Puch Indonesia

Ada yang unik dan beda dalam sebuah grup di media sosial Facebook, yakni Komunitas Haflinger Indonesia. Grup dengan pengurus tunggal saudara Roely Kadir ini benar benar menarik, karena berisi penggemar Haflinger Styer Daimler Punch. Tubuh mungil membuatnya lincah bergerak di medan berat. Meskipun kapasitas mesin hanya 700 cc, tenaganya bisa diandalkan. Itulah mobil
Steyr Daimler Puch Haflinger. Teknologi differential lock memungkinkan keempat roda kendaraan ini bergerak kuat menempuh medan terjal.

Foto: Mohamad Mochajan
M Mochajan (52), pensiunan PT Dirgantara Indonesia yang juga kolektor Haflinger, sempat mempertunjukkan kemampuan dua Haflinger miliknya di kawasan Punclut, Bandung utara. Mochajan sudah mengenal dan menyukai Haflinger sejak sekitar tahun 1965 saat tinggal di Madiun. Ia sudah sering melihat Haflinger di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Iswahyudi, Madiun.  “Saya kagum karena bentuknya eye catching, menarik perhatian, dan kemampuannya cukup baik untuk off-road. Apalagi, tahun 1960-an jalan di Indonesia masih jelek,” kata Mochajan.

Baru pada tahun 1986 Mochajan memiliki Haflinger. Ia membeli tiga Haflinger bekas dipakai TNI Angkatan Darat dengan harga Rp 1 juta, Rp 100.000, dan Rp 200.000. Kini ia memiliki 10 Haflinger yang didapat dari Solo, Yogyakarta, Bogor, Bandung, dan Australia. Ia biasa membawa mobilnya untuk bertualang ke kawasan Punclut dan Sukawana, Bandung. Namun, ia juga berkelana ke Sancang (Garut), Ujunggenteng (Sukabumi), dan Rancabuaya (Garut). Kesukaan pada Haflinger menurun kepada tiga anak lelaki Mochajan.

Foto: Mohamad Mochajan
Foto: Mohamad Mochajan
Foto: Mohamad Mochajan
Foto: Mohamad Mochajan
Foto: Mohamad Mochajan
Steyr Puch Haflinger. Lahir mulai tahun 1950-an. Lebih tua dari umurku. Tapi kemampuan ber-off-road-nya luar biasa. Karena mobil buatan Austria ya mobil ini didesain khusus untuk menggelinding di medan berat. Mendengar namanya saja mungkin masih asing di telinga kita, padahal kendaraan ini punya sejarah yang unik lho di Indonesia bahkan dulu pernah dinaikin Presiden Soekarno juga.


Menurut Wikipedia, Haflinger adalah kendaraan ringan, berpenggerak 4 roda (four wheel drive) yang mungil, dengan panjang hanya 3,5 meter dan lebar 1,5 meter. Dimotori mesin 646 cc twin horizontally opposed, terletak di belakang dengan pendingin udara (seperti VW). Bobotnya yang terbilang enteng untuk sebuah mobil, 600 kg memungkinkan sebuah Haflinger bisa dibopong empat lelaki kuat. Kendaraan ini mampu memanggul beban 500 kg alias lima karung beras ukuran satu kwintal.

Kendaraan ini buatan perusahaan Austria, Steyr-Daimler-Puch, diproduksi dari 1959 hingga 1974.
Haflinger (nama sejenis kuda) ini, menurut Kompas, 22 Maret 2008, masuk ke Indonesia pada 1962, sebagai kendaraan pendukung operasi merebut kembali Irian Barat. Saking ringannya kendaraan ini, sampai bisa diangkut dan diterjunkan dari pesawat ke titik sasaran penyerbuan, di belantara Irian Barat.

Masuknya haflinger di indonesia adalah berkat jasa Mr. Gerhard Ortner’s yang menawarkan mobil ini masuk ke indonesia, karena bobot yang ringan dan kemampuan offroadnya yang baik menarik TNI untuk membeli mobil ini. Utamanya untuk kepentingan operasi Dwikora dan Trikora pada tahun 1960-1970. Indonesia mengimpor 1.500 unit Haflinger utuhdan 500 unit dalam bentuk suku cadang. Indonesia kembali mengimpor 200 unit Haflinger untuk perkebunan pada Tahun 1970, jumlah ini sangat banyak mencapai 6% dari seluruh produksi haflinger ( rare item tentunya ).

Foto: Adi Sutjipto Halim
Foto: Adi Sutjipto Halim
Kini, diperkirakan populasi Haflinger yang masih menggelinding di Indonesia sekitar 100 unit. Pemiliknya tersebar di Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan kota lainnya. Di Bandung, jumlah pemilik kendaraan ini sangat sedikit. Mungkin tak lebih dari 10 orang. Pemilik Haflinger di Bandung membentuk komunitas Steyr Puch Haflinger 4 Wheel Drive Club Bandung.

iklan

 

Copyright © Informasi Otomotif. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com