Jumat, 20 Februari 2015

Jaguar Type F Proyek 7 Hanya Di Produksi 250 Unit Di Dunia



Awalnya dibuat sebagai mobil konsep, didorong dari antusiasme dari desainer dan insinyur Jaguar. Di Festival Goodwood pada tahun 2014 Jaguar mengumumkan produksi TYPE F Proyek 7 dengan mesin paling bertenaga dari yang di produksi. Dengan output daya yang luar biasa yakni 575PS, memasok torsi 680Nm belum pernah terjadi sebelumnya, TYPE F Proyek 7 dipersenjatai  mesin berkapasitas 5 Liter V8 Supercharged. 









Mobil ini hanya di produksi sebanya 250 unit di seluruh dunia, TYPE F Proyek 7 akan menjadi salah satu yang paling langka dan paling dicari kolektor dari semua mobil Jaguar yang pernah diproduksi. 

Sumber: Jaguar

Perbedaan Ducati Desmosedici GP14 dan GP15

Ducati MotoGP sudah meluncurkan tunggangan baru untuk musim balap 2015, yakni Desmosedici GP15, Senin (16/2/2015). Sekilas tampak sama, namun setelah dilihat sisi per sisi, didukung pernyatan GM Ducati MotoGP Gigi Dall’Igna yang menyebut GP15 adalah total baru dengan perbedaan yang cukup banyak.

Perubahan itu tentu berkaitan dengan performa sepeda motor yang diklaim lebih dahsyat. Selain penampilan grafis yang lebih sederhana, dari depan moncong GP15 lebih mendongak ketimbang GP14. Dari samping, sirip-sirip pada fairing untuk pendinginan juga berubah. Lubang udara model baru tampak lebih ringkas, namun saat dilihat dari belakang, lubang lebih besar.

Tampang depan-samping Ducati GP14 (kiri) dan Ducati GP15 (kanan).
Wajah depan, GP15 (kanan) lebih mendongak.
Tampang belakang-samping Ducati Desmosedici GP14 (kiri) dan GP15 (kanan).
Knalpot juga berbeda. Jika model tahun lalu, saluran gas buang samping menjulur panjang, tahun ini pendek, bahkan hampir tersembunyi di balik fairing. Saluran gas buang belakang juga beda. Tahun lalu dua pipa menjulur dari sisi kanan dan kiri, lalu menjadi satu di bawah buntut. Sementara GP15, dua pipa muncul dari sisi kanan sebelum menyatu di bawah buntut.

 Dari belakang, Ducati Desmo GP15 tampak lebih ramping dan ringkas dengan perubahan knalpot. 
Alhasil, sepeda motor sekilas semakin ringkas. Ducati belum memberikan penjelasan tentang alasan perubahan dan efek secara teknis dari semua komponen yang berubah.

Selasa, 17 Februari 2015

Motor Kawasaki M 1030 Diesel Engine

Ternyata memang ada motor yang berbahan bakar solar, yatu kawasaki M 1030. Motor ini dikembangkan dari basis Kawasaki KLR 650. Motor ini mulai dipakai pada pertengahan tahun 2000 oleh militer Amerika, kenapa mereka minta diesel? Ini berhubungan dengan kepraktisan logistik bahan bakar di lapangan, dimana kebanyakan mesin mereka menggunakan diesel, otomatis pada minum solar. Nah, kalau motornya pun diesel kan tinggal bawa satu jenis bahan bakar solar bisa diminum tank, panser, jeep, truck sampi motor.



Dan ini screenshot motor Kawasaki Diesel yang saya ambil dari harian The New York Times
 


Kawasaki M1030 M1 menggunakan sasis dan transmisi dari KLR650 yang kemudian dipasangkan dengan mesin diesel HDT 4 langkah , 1 Silnder 611cc berpendingin air dan menghasilkan tenaga maksimal 30 Hp @5700rpm. Berat motor ini mencapai 166 kg. Bisa berakselerasi dari 0 – 100km/h dalam 9.7 detik  dan top speed mencapai 150km/h. Motor ini benar – benar mewarisi karakter diesel yang irit BBM, bayangkan untuk menempuh jarak 100 km hanya butuh 2.5 liter solar.

Dan pada tahun 2010 lalu dikeluarkan lagi kawasaki diesel generasi ke dua dengan kode M1030 M2. Selain tenaga naik menjadi 33 hp, keistimewaan motor ini adalah gak cuma bisa minum solar  tapi bisa juga minum bensin, biodiesel bahkan avtur.


SPESIFIKASI M1030M1 JP8/Diesel Military Motorcycle
Engine:
Type: Four-stroke, indirect-injection, single-cylinder, liquid-cooled
Displacement: 611 cc
Power: 30 hp at 5,700 rpm
Torque: 33 lb-ft at 4,200 rpm
Lubrication: Wet sump, compatible with MIL-L-2104 lubricant
Air Filtration: High-capacity, three-stage, oiled foam, reusable
Transmission: Five-speed, constant mesh, return shift
Final Drive: Self-lubricated, sealed, O-ring roller chain
Weights & measurements:
Dry Weight: 369 lb
Max. Width: 35.75 in
Max. Length: 85 in
Wheelbase: 57 in
Ground Clearance: 10.7 in

Mengenal Diesel Common Rail Injection

Teknologi mesin diesel common rail menjadi teknologi baru dari sebuah mesin diesel. Common rail memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan mesin konvensional yang ada. kelebihan common rail adalah seluruh kontrol injeksi yang terdapat pada mesin, semuanya diatur oleh sebuah sistem elektronik.


Berkat peranti tersebut, mesin diesel tidak lagi dicap sebagai mesin yang "lamban" dan tidak ramah lingkungan. Tidak hanya itu, berkat Common rail, kendaraan bermesin diesel kini sudah bisa bersaing dengan mobil bermesin bensin biasa di lintasan balap. Tapi, apa sih sebenarnya Common Rail itu?  
Lihat Video Sistem Kerja Diesel Common Rail Di Sini 





Direct Injection Electronic Commonrail (Common Rail)Adalah sistem injeksi bahan bakar langsung pada berbagai mesin diesel modern yang setara dengan sistem injeksi bahan bakar langsung pada mesin bensin. Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor. Common Rail modern, yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997. 

Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino.

Kelebihan Common rail modern, dibandingkan dengan injektor pada generasi mesin diesel sebelumnya adalah pada common rail semua injeksinya diatur oleh sistem elektronik, seperti pengaturan jumlah injeksi, waktu penginjeksian, dan tekanan injeksi sehingga dapat menghasilkan kerja mesin yang optimal. Bahkan  pada generasi ketiga, dimana komputasi sudah masuk, kerja sistem Common rail semakin presisi.
Common Rail Injector pada mesin generasi baru menyemprotkan bahan bakar solar langsung ke ruang pembakaran (bukan intake manifold) dengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan uap pengabutan bahan bakar yang sangat halus. Akibatnya proses pembakaran menjadi jauh lebih sempurna. 


Sebelum Common rail hadir, sistem yang digunakan adalah sistem dimana pompa bahan bakar dengan tekanan rendah memberikan tekanan diesel ke masing-masing injector Unit (Pump/Duse atau pompa nozel).
Pada generasi ketiga common rail diesel sekarang telah menggunakan fitur injector piezoelektrik untuk meningkatkan presisi, dengan tekanan bahan bakar diesel hingga 3.000 bar atau setara 44.000 psi. Bandingkan saja dengan pompa bensin pada berbagai kendaraan balap yang hanya menggunakan tekanan pompa bensin antara 25-75-psi. Pompa bahan bakar yang digunakan juga khusus, karena tidak mudah untuk memampatkan bahan bakar cair ini menjadi puluhan ribu psi. Pada umumnya digunakan mechanical pump (bukan electric fuel pump) untuk mampu menghasilkan tekanan sebesar ini.

Dengan tekanan pompa bahan bakar diesel yang sangat tinggi ini dan kombinasi penggunaan injektor modern, menghasilkan pengabutan uap diesel yang sangat halus. Proses pembakaran pun akan semakin sempurna. 
Waktu pembukaan (timing) pada injector diatur oleh Engine Control Unit (ECU) yang berhubungan dengan berbagai sensor pada mesin lainnya, untuk mengatur waktu buka / tutup injector secara presisi  yang tentunya mengakibatkan proses pembakaran jauh lebih sempurna. 



Sistem pada common rail terbagi atas (sumber : http://www.partinfo.co.uk/articles/127) :
     
  Electric feed pump (Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik)
 – Fungsi utamanya adalah memberikan asupan bahan bakar pompa utama yang mampu memberikan tekanan sangat tinggi ke "Rail"
  Filter
 – Memiliki fungsi yang sangat penting sekali untuk menyaring bahan bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya dikirimkan ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini memiliki tingkat kerapatan yang sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran pada bahan bakar akan menyebabkan injektor  mampet
  Overflow valve
– Klep yang mengatur kelebihan bahan bakar dengan tekanan tinggi untuk dapat kembali ke tangki utama bahan bakar
  Return manifold
– Mengontrol bahan bakar kembali ke ke tangki utama bahan bakar
  High Pressure pump
– Pompa bahan bakar dengan tekanan sangat tinggi ini merupakan "jantung" dari sistem Common Rail Injection. Ini adalah alat yang dapat meningkatkan pasokan bahan bakar sehingga memiliki tekanan yang sangat tinggi. Saat mesin dalam keadaan hidup, pompa bahan bakar ini dapat menghasilkan tekanan lebih dari 2.000 BAR – Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada  ban kendaraan pada umumnya yang hanya memiliki tekanan sekitar 2,5 sampai 3,5 BAR!
  High pressure control valve (Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik)
 – . Fungsi utamanya adalah mengkontrol tekanan didalam pompa (High Pressure pump). Kontrol ini dilakukan oleh ECU / ECM
  Rail pressure sensor
– memonitor tekanan pada sistem Rail
  Rail
 – ini adalah terminology ‘common rail’ dimana bahan bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan injektor yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke ruang pembakaran
  Injectors
– Injectors pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkualitas dengan presisi yang sangat tinggi akan menentukan tingkat pengkabutan bahan bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna
10·  ECU / ECM – Engine Control Unit yang mengatur waktu buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem elekronik komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor lainnya (kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll) sehingga akan menentukan berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai. 

Tidak hanya melakukan pengembangan pada sistem common rail, Bosch juga mengembangkan perangkat dalam sistem tersebut. salah satu yang paling signifikan adalah penggunaan injektor piezoelektrik. Piezo Injector yang canggih ini mampu meningkatkan tenaga mesin lebih besar ketimbang injektor sebelumnya.
 
Piezo Injector (Bosch)

Keuntungan penggunaan Common Rail:
  1. Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin
  2. Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
  3. Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.
Di sisi lain Common rail membutuhkan BBM Solar berkualitas tinggi. Solar yang direkomendasikan adalah Solar DEX. Kandungan sulfur pada Solar DEX paling rendah yakni 300 ppm. Lebih rendah dibandingkan dengan Biosolar 500 ppm ato Solar biasa yang mencapai 3500 ppm. Selain itu cetane number (nilai oktan) Solar DEX paling tinggi yakni 53. Biosolar di angka 51 dan solar biasa hanya 48. Penggunaan BBM Solar biasa dapat membuat injektor mampet dan jebol. Jika tidak terdapat Solar DEX, tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah rajin mengganti filter solar dan mengecek kondisi injektor atau menggunakan campuran solar diesel treament yang dapat membersihkan partikel dalam solar diesel biasa.

Dengan kombinasi tekanan bahan bakar yang sangat besar, penggunaan injector piezoelektrik serta engine control unit (ECU), maka proses pemberian bahan bakar tidak terjadi satu kali dalam proses pembakaran seperti layaknya pada mesin biasa, namun pemberian bahan bakar dapat terjadi beberapa kali dalam satu kali dalam proses pembakaran yang dikontrol oleh engine control unit (ECU).
Contohnya adalah sedikit pemberian bahan bahan bakar sebelum pengapian (pre-injection) dan/atau setelah pengapian (post-injection) untuk memperbaiki sistem pembakaran yang tentunya akan menyempurnakan proses pembakaran secara keseluruhan yang ujung-ujungnya akan menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik dan lebih efisien serta proses gas buang yang jauh lebih bersahabat.

Senin, 16 Februari 2015

Sport Car Zenos E10 Ini Di Banderol Rp 448 jutaan

Ada satu tunggangan sporty berwajah 'nyentrik' yang belum lama ini mulai dipasarkan di wilayah Amerika Serikat. Datang dari produsen otomotif baru asal Inggris, mobil sport yang juga didesain supaya handal di lintasan tersebut bernama Zenos E10. Sekilas dilirik, E10 terlihat unik dengan desain kontemporer yang tak biasa namun sedap dipandang mata. Mengedepankan sisi fungsionalitas dan desain yang simple, Zenos E10 dirakit diatas sasis monocoque carbon komposit dan memanfaatkan carbon fiber daur ulang.


Dapur pacu Zenos E10 dirancang khusus agar mampu mengusung mesin empat silinder 2.0 liter milik Ford dengan output tenaga mencapai 200 hp dan torsi puncak 208 Nm. Si empunya mobil ini nantinya bakal mampu membesut E10 tersebut hingga kecepatan maksimal 217 km/jam.




Mobil unik berwajah 'nyentrik' ini dilepas oleh divisi Zenos Cars USA dengan harga mulai dari US$ 39.500 atau sekitar Rp 448 jutaan.

8 Mobil Pick Up Ini Cocok Untuk Usaha Angkutan Barang Di Indonesia

Pick-up menjadi salah satu mobil yang tak terlalu populer di kalangan masyarakat luas. Statusnya yang bukan menjadi sebuah produk flagship dari sebuah perusahaan, membuatnya jenis mobil ini tak mendapatkan ruang promosi di media. Namun, kehadiran pick-up dan penjualannya di Indonesia sendiri tak boleh dipandang sebelah mata. Di Indonesia sendiri yang bersifat agraris dan berkembangnya bisnis niaga yang cukup pesat, membuat pick-up menjadi saran transportasi wajib para pedagang.


Berikut beberapa pick-up yang cocok untuk usaha niaga di Indonesia:

1. MITSUBISHI T120SS 
Salah satu varian mobil pick-up yang laris manis di pasar Indonesia adalah Mitsubishi T120SS generasi ketiga. Hadir dengan banyak pilihan bed atau bak angkut dari jenis standar, rata, hingga 3-way, mobil ini mampu mengakomodasi segala kebutuhan perniagaan di Indonesia.


Mitsubishi T120SS hadir dengan mesin 4G15-12 Valve dengan 4 silinder berkapasitas 1.468 cc yang mampu menghasilkan daya maksimum sebesar 86PS di putaran mesin 5.750 rpm.
Dengan mengusung sistem pembakaran injeksi, mobil ini hadir di pasaran Indonesia dengan harga Rp 99,5 juta.

2. TATA SUPER ACE
Tata Super Ace, pick-up buatan pabrikan asal India ini hadir di Indonesia dengan menawarkan keunggulan bodi kokoh serta mesin diesel dengan teknologi turbo charged intercooled berkapasitas 1.405 cc yang irit dan bandel. Pick-up dengan tenaga maksimum sebesar 70 PS dengan torsi maksimal 135 Nm ini juga hadir dengan bodi besar dengan dimensi panjang 4,3 m dan lebar 1,5 m.


Tata Super Ace dijual di Indonesia dengan harga mulai Rp 95 juta untuk varian Super Ace DLS yang sudah dilengkapi power steering dan Rp 125 juta untuk varian DLE yang dilengkapi power steering, AC, dan power Window.

3. SUZUKI FUTURA
Pabrikan asal Jepang, Suzuki juga memiliki salah satu armada andalan di Indonesia berupa varian pick-up Suzuki Futura. Meski lebih tua dari Suzuki Mega Carry, namun mobil ini masih banyak diminati di Indonesia.
Hadir dengan mesin 1.493 cc dengan sistem pembakaran Multi Point Injection (MPI), Suzuki Futura dapat menghasilkan tenaga puncak hingga 77 PS di 6.000 rpm dengan torsi maksimal berada di angka 11,2 Nm pada 3.500 rpm.

Mampu membawa beban sebanyak 976 kg, Suzuki Futura menjadi salah satu pick-up paling laris di pasaran. Untuk harganya sendiri, Suzuki Futura beredar dengan dibanderol harga Rp 94 juta.

4. DAIHATSU GRAN MAX
Daihatsu Gran Max menjadi pendatang baru di kelas pick-up di Indonesia dengan hadir dalam tiga varian yaitu pick-up box, standar, dan 3-way. Gran Max di Indonesia hadir dalam dua varian mesin yaitu 1,3 liter dan 1,5 liter yang sudah menggunakan teknologi DOHC yang mana untuk mesin 1.3 L bisa menghasilkan tenaga puncak hingga 88 PS di 6.000 rpm. Sedangkan untuk varian 1.5 L bisa memproduksi tenaga puncak hingga 97 PS di putaran mesin 6.000 rpm.

Mengandalkan bak yang luas berukuran 2,3m x 1,5m serta tenaga mesin yang lebih besar dibanding kompetitornya, Daihatsu Gran Max dijual dengan harga Rp 101,9 juta untuk varian 1.3 dan Rp 106,6 juta untuk varian 1.5.

5. MITSUBISHI L300
Jika membutuhkan pick-up bertenaga besar dan dapat memuat lebih banyak beban, maka Mitsubishi L300 merupakan salah satu pilihan yang tepat. Hadir dengan bak besar berukuran 2,4m x 1,4m, Mitsubishi L300 ini juga disokong mesin diesel bertenaga besar berkapasitas 2.477cc 4 silinder.


Untuk harganya sendiri Mitsubishi L300 pick-up beredar di Indonesia dengan harga Rp 162,5 juta.

6. DAIHATSU HIJET 
Selain kelima kendaraan tersebut, ada beberapa varian pick-up terbaru yang baru saja dirilis di pasaran. Salah satunya adalah Daihatsu Hijet 2014. Mobil pick-up yang sebelumnya pernah eksis di Indonesia di tahun 1990an ini akhirnya terlahir kembali dengan keunggulan irit bahan bakar dengan tingkat konsumsi BBM bisa mencapai 19,6 km/liter. Hadir dengan mesin DOHC 3-silinder berkapasitas 660 cc, pick-up satu ini hadir dengan dua pilihan transmisi yaitu manual dan matic.


Untuk saat ini masih belum diketahui harga pasti dari Daihatsu Hijet ini di pasaran. Diharapkan mobil pick-up ini bisa hadir di Indonesia sebagai salah satu pick-up irit bahan bakar.

7. TOYOTA PIXIS 
Di samping Daihatsu Hijet, ada juga pick-up irit bahan bakar yang dikeluarkan Toyota bertajuk Pixis.


Kembaran Daihatsu Hijet 2014 ini hadir dengan dimensi panjang 3.400mm, lebar 1.480mm, dan tinggi 2.000mm. Untuk mesinnya sendiri, pick-up ini bakal mengusung basis mesin yang sama dengan Daihatsu Hijet 2014 yang dilengkapi dengan sistem penggerak roda yang bisa dipilih, 2WD dan 4WD.

8. New SUZUKI CARRY
Suzuki Carry, salah satu varian pick-up hemat bahan di Indonesia ternyata telah keluar dalam varian terbaru di Jepang.


Mengusung teknologi Auto Gear Shift (AGS), piranti transmisi yang dikembangkan untuk versi manual dan juga automatic di varian New Suzuki Carry ini sanggup menekan konsumsi bahan bakar mobil mencapai 19,4 km/liter.
Sayangnya masih belum diketahui kapan mobil pick-up ini bakal diboyong Suzuki ke pasar otomotif Tanah Air.

Senin, 09 Februari 2015

Antara KIAT ESEMKA Dan Foday, Kalau Ide Sendiri Kok Bisa Kembar Ya

Mobil ESEMKA buatan siswa SMKN ini bisa jadi meniru desain mobil asal Cina Ghuangdong FODAY. Kalau kita cermati, desain eksterior kedua mobil tersebut terlihat serupa. Sedangkan di dashboard depan yang membedakan hanya lambang mobil. Foday dalam websitenya, Ghuangdong Foday, fdqc com, menjelaskan perusahaan tersebut menerima perakitan mobil utuh maupun dapat dibeli secara ‘ketengan’. Foday menjual seluruh bagian mobil, mulai dari mesin,interior maupun eksterior. 

Terkait hal ini, pihak SMKN 2 Surakarta pernah membantah dan menyebutkan bahwa bodi Esemka 100 persen ide para siswa. Secara keseluruhan eksterior Esemka dibuat dengan manual dan tidak dengan mesin press seperti produsen mobil global. “Bodinya Esemka tidak meniru, 100 persen buat sendiri. Dan itu manual pakai tangan, bentuk sendiri. Ide datang sendiri,” kata Kordinator Pembelajaran Industri Kreatif di SMKN 2 Surakarta Dwi Budhi Martono, seperti dikutip detikOto. Kalau ide sendiri kenapa bisa beda ya ? 



Kiat Esemka mendapatkan beragam kendala dalam mengkampanyekan diri sebagai mobil nasional. Mulai dari masalah uji kelayakan, emisi gas buang dan terakhir diklaim meniru desain mobil China, Foday.

Kendati demikian, Sukiyat sebagai pengelola Kiat Motor Klaten penggagas kerja sama dengan SMK dalam merakit Kiat Esemka, mengakui bahwa sebagian komponen masih mengadopso desain mobil dari Korea, Australia dan juga China. Sukiyat menjelaskan masih sulit mencari komponen lokal hingga terpaksa harus mengadopsi dari luar. 


 
Namun, Sukiyat berani menjamin bahwa Kiat Esemka Rajawali yang digunakan oleh Wali Kota Solo Joko Widodo, adalah murni hasil karya produk lokal. Pasalnya, sejak proses pembuatan sasis hingga karoseri body dan mesin hasil buatan rakitan lokal. Sementara suku cadang dikerjakan manual oleh siswa SMK. 


 
Yang terpenting bagi Sukiyat dalam proses perakitan mobil Kiat Esemka ini, bukan persoalan darimana komponen didatangkan. Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan pendidikan kepada pelajar sebagai generasi bangsa. 


 
Sukiyat menjelaskan dia mengilhami Kiat Esemka dari Foday, sebuah industri mobil China yang dibuat home indusri di provinsi Guangdong. Foday sendiri sudah menyisir penjualan di seluruh dunia, namun belum sampai ke Indonesia baru sampai di Malaysia. 



Kata diberita mobil diatas adalah modifikasi sebuah Toyota Crown yang disulap anak2 sekolah SMK dan dijadikan sebuah SUV. Tapi dibelahan dunia lain….sebuah Perusahaan otomotif  telah membuat hal yang serupa!! Dialah Guangdong-Foday……. Sebuah mobil mereka juga memiliki wajah serupa !!

iklan

 

Copyright © Informasi Otomotif. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com